Sebuah opini : Ganti presiden atau tidak
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak hutang Indonesia akan berkurang?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak korupsi di Indonesia akan hilang?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak lowongan kerja akan bertambah?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak masyarakat akan hidup sejahtera?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak teroris akan musnah?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak pendidikan akan lebih maju?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak pembangunan akan semakin meningkat?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak Indonesia akan aman, tertib, dan damai?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak Pancasila tetap menjadi jati diri bangsa?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak kehidupan minoritas memiliki hak yang sama
dengan
mayoritas?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak kemiskinan dan kelaparan akan menurun?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak kesehatan warga negara akan semakin membaik?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak hukum tidak akan mengerucut kebawah?
Apakah kalian yakin jika ganti
presiden atau tidak budaya Indonesia tidak akan tergerus dan tergusur?
Apakah kalian yakin jika
ganti presiden atau tidak Indonesia akan menjadi lebih baik?
Mau siapapun presidennya,
mau seperti apapun kebijakannya, mau seperti apaun latar belakang pemimpinnya,
Indonesia tak kan lebih baik jika masyarakatnya masih egois, mementingkan diri
sendiri, dan mementingkan kelompoknya. Indonesia takkan lebih maju jika
manusianya belum dimanusiakan secara optimal dan masyarakatnya belum
dimasyarakatkan secara maksimal. Baik presidennya sepintar apapun, sekejam
apapun, sekeras apapun selembut apapun, sebijak apapun, sebaik apapun, apapun
profesinya baik dia tukang kayu, militer, pengusaha, politikus, sejarahwan,
penulis, ahli agama, budayawan, ahli hukum, ahli ekonomi, peternak, petani,
insinyur, ilmuwan, nelayan sekalipun jika masyarakatnya masih bebal dan
berpegang teguh pada pandangannya sendiri, Indonesia tidak akan menjadi negara
maju. Indonesia butuh orang-orang yang memimpin negara dengan merasakan setiap
tangis, jerih payah, peluh yang menetes dari setiap warganya yang kerja keras membanting tulang untuk melangsungkan
hidupnya sehingga mereka tahu setiap perjuangan rakyatnya dan memilih keputusan
yang tepat bagi bangsanya.
Baik 2019 ganti presiden
maupun tidak permasalahan lainnya adalah bagaimana hubungan antara pemerintah
dan masyarakat berjalan harmonis. Pemerintah yang trasnparan dan selalu
mementingkan masyarakat serta negaranya, dan masyarakat yang mendukung penuh
dan percaya penuh pada pemerintahnya maka tak akan sulit bagi Indonesia menuju
cita-citanya.
Saat ini pertanyaannya
adalah apakah pemerintah sudah tertransparan itu? Apakah pemerintah selalu
menyertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan? Apakah kepentingan
masyarakat dan bangsa menjadi landasan utama setiap keputusan? Apakah keputusan
itu telah disosialisasikan dengan baik pada masyarakat? Apakah masyarakat
Indonesia sudah mendukung dan percaya? Apakah masyarakat Indonesia mendapat
edukasi yang cukup tentang bangsa dan negaranya?
Yang kita lihat saat ini
adalah bagaimana para pemimpin di atas sana hanya memikirkan isi perutnya,
prestisenya, nama baiknya, kesenangan diri dan keluarganya, kenyamanan dan
kemewahan kehidupannya tanpa peduli akan hidup orang lain. Padahal kita tahu
masih banyak diluar sana yang memerlukan banyak kepedulian dan materi dari
kita. Memang tidak semuanya itu buruk dan tidak semuanya itu baik seperti
manusia tidak ada yang sempurna. Namun hitunglah mereka yang dengan penuh cinta
tanah air rela mengorbankan waktunya, tenaganya, dan pikirannya untuk kemajuan
Indonesia dan berapa yang hanya mementingkan dirinya, keluarganya, dan
kelompoknya.
Miris memang dan ironis. Yang
Indonesia butuhkan saat ini bukan saja pemimpinnya, bukan saja masyarakatnya
namun juga moral baik pemimpin dan masyarakatnya. Yang Indonesia butuhkan
adalah cinta tanah air warganya, pemikiran terbuka masyarakatnya, sikap pro
nasionalisme bangsanya, perilaku yang mencerminkan Pancasila dari setiap
penduduknya.
Menanggalkan keegoisan dan
kesadaran akan hidup berbhineka itulah yang diperlukan Indonesia. Kesadaran dan
kepekaan bahwa ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan negara
imajinasinya atau negara berdasar keyakinan dan kepercayaan mereka itu yang
diperlukan Indonesia.
Semangat persatuan,
toleransi, gotong royong, dan cinta tanah air itulah yang mendasari Indonesia
menjadi negara yang maju. Dengan bersatunya masyarakat dan pemerintah, segala
suku bangsa, segala budaya, segala agama, segala ras, segala keyakinan,
bertoleransi antar perbedaan satu dengan lainnya, saling membantu, mencintai
tanah air Indonesia maka niscaya Indonesia akan menjadi negara yang berdampak
bagi negara lain, menjadi contoh dan teladan bagi negara lain.
-
by:natashacecil
Comments
Post a Comment